Selasa, 02 Februari 2010

UNSUR-UNSUR CUACA

CUACA

Cuaca adalah gabungan dari gejala – gejala alam yang menentukan kondisi udara pada suatu tempat dan dalam waktu yang sangat singkat. Cuaca hanya terjadi pada lapisan terbawah atmosfer yaitu Troposfer.

HISTORIS CUACA

Cuaca utamanya terjadi akibat akibat penyinatan matahari. Energi radiasi matahari memasuki bumi melalui atmosfer. Radiasi matahari ini sampai di permukaan bumi sehingga membuat suhu di permukaan bumi meningkat. Namun energi radiasi matahari yang diterima tidak sama di permukaan bumi yang satu dengan yang lainnya, sehingga suhu di permukaan pun tidak sama.

Perbedaan suhu ini menyebabkan perbedaan tekanan sehingga, timbulah angin. Panas radiasi matahari juga menyebabkan terjadinya penguapan (evaporasi) baik dilaut maupun di perairan darat. Menguapnya air meningkatkan kelembaban udara. Uap air terus - menerus naik hingga ketinggian tertentu. Pada ketinggian tertentu uap air berkondensi menjadi awan, awann semakin besar, setelah tidak bisa menahan bobot air, maka turunlah hujan. Berbagai fenomena cuaca ini juga mempengaruhi jarak pandang (visibiliti) dan keadaan tanah.

Sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi mempengaruhi berbagai unsur cuaca, diantaranya :

1. Suhu Udara

Sinar matahari dapat mempengaruhi suhu di permukaan bumi. Sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi akan menyebabkan permukaan bumi menjadi panas yang akibatnya suhu meningkat. Dalam pengamatan synoptic, suhu udara diukur dengan menggunakan thermometer dengan satuan derajat celcius (C).

2. Tekanan Udara

Satuan yang dipakai dalam mengukur tekanan udara adalah milibar (mb) dengan membaca skala barometer.

3. Angin (Wind)

Dalam pengamatan synoptic, angin yang diamati meliputi arah (dd) dan kecepatan (ff). Adapun alat yang dipergunakan adalah anemometer.

4. Penguapan (Evaporasi)

Sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi terutama pada permukaan laut akan menyebabkan terjadinya penguapan. Dalam pengamatan synop, penguapan diukur menggunakan evaporimeter (panci penguapan).

5. Awan (Cloud)

Dalam synop, pengamatan awan meliputi jumlah awan (N), tinggi awan (h), jenis awan (C), arah awan (D), dan sudut elevasi puncak awan. Jumlah awan maksimum yang diamati sebanyak 8 oktas. Tinggi awan mencakup tinggi dasar awan (base cloud) dan tinggi puncak awan (top cloud). Jenis awan terdiri dari Cirrus (Ci), Cirrocumulus (Cc), Cirrostratus (Cs), Altocumulus (Ac), Altostratus (As), Nimbustratus (Ns), Stratocumulus (Sc), Stratus (St), Cumulus (Cu), dan Cumulusnimbus (Cb). Arah awan yang diamati meliputi arah mata angin, sedangkan sudut elevasi puncak awan diamati hanya pada awan konventif,yaitu Cumulus (Cu), dan Cumulusnimbus (Cb).

6. Curah Hujan

Alat yang dipakai untuk mengukur curah hujan adalah penakar hujan dengan satuan millimeter (mm).

7. Visibility

Visibility adalah jarak pandang mendatar.

8. Kelembaban Udara (RH)

Kelembaban udara dapat diamati dengan memperhatikan thermometer bola basah dan bola kering atau dengan menggunakan hygrometer.

9. Weather (Keadaan Cuaca)

Dalam pengamatan, keadaan cuaca meliputi cuaca sekarang (present weather) dan cuaca yang lalu (past weather).

10. Radiasi matahari

Pengamatan radiasi matahari meliputi lama penyinaran (duration) dengan alat Campbell Stokes dan intensitas dengan alat Actinograph.

11. Keadaan Tanah (State Of Ground)

Keadaan tanah terbagi atas 3 macam :

a. Keadaan tanah kering

b. Keadaan tanah lembab/basah

c. Keadaan tanah banjir/tergenang

METEOROLOGI DAN ATMOSFER

Dalam kegiatan meteorologi termasuk pengamatan synoptik, kita tidak lepas dari atmosfer, khususnya Trroposfer. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi, diperkirakan tebel atmosfer mencapai sekitar 12.000 km. Lapisan udara ini banyak mengandung nitrogen (78%) dan oksigen (21%) dalam bentuk gas. Fungsi atmosfer antara lain :
 Mengatur dan menyarring sinar matahari yang mengenai dan yang dipantulkan oleh permukaan bumi sehingga suhu di permukaan bumi tidak berubah dengan extrim.
 Sebagai medium bagi penjalaran gelombang bunyi.
 Mengatur sirkulasi udara.
 Sebagai penahan radiasi matahari.
 Sebagai tempat tersediannya gas oksigen (O2) bagi pernafasan dan pembakaran.
 Dapat dimanfaatkan pada bidang komunikasi dan transpotasi

1.3.1. SUSUNAN ATMOSFER
Sebanyak 97 % udara terletak pada lapisan paling bawah hingga 29 km di atas permukaan air laut. Lapisan udara semakin tipis sejalan dengan bertambahnya ketinggian. Ketingggian Troposfer tidak sama pada setiap tempat di permukaan bumi, khusus di ekuator ketinggian troposfer bisa mencapai 17-18 km, sedangkan di kutub sekitar 6-8 km. Susunan gas-gas penyusun atmosfer dapat dilihat pada table di bawah ini.


1.3.2. LAPISAN ATMOSFER
Berdasarkan ketinggian, temperatur dan susunan gasnya, lapisan uadar dapat dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu troposfer, startosfer, mesofer dan termosfer.

a) Troposfer
Lapisan terbawah dari atmosfer, Termosfer dipisahkan dari lapisan atasnya (stratosfer) oleh tropopause. Tebal troposfer di Khatulistiwa ±16 km, di daerah antara khatulistiwa dan kutub sekitar ±11 km, dan di kutub kurang dari 8 km. Temperatur udara di troposfer manurun dengan bertambahnya ketinggian pada permukaan bumi, temperatur rata – rata 20ºC, dan pada ketinggian sekitar 5 km temperatur udara mencapai 0ºC. Segala macam fenomena cuaca, seperti, hujan, awan, angin, badai dan petir terjadinya pada lapisan ini.
b) Startosfer
Lapisan ini berada di atas lapisan troposfer, stratosfer dipisahkan dari lapisan di atasnya (mesofer) oleh tropopause. Temperatur uadara di startosfer meningkat dengan brtambahanya ketinggian. Pada lapisan startosfer terdapat lapisan Ozon (O3), yang merupakan bagi makhluk hidup dari pengaruh radiasi Ultraviolet sinar matahari. Lapisan ozon terletak pada ketinggian antara 20-55 km diatas permukaan bumi. Penipisan lapiasan ozon, seperti yang terjadi dewasa ini, akan mengubah iklim sehingga dapat memperburuk kehidupan di muka bumi ini. Pada lapisan stratosfer sudah tidak terdapat uap air, debu, ataupun awan.
c) Mesofer
Lapisan ini berada di atas lapisan stratosfer, mesofer dipisahkan dari lapisan diatasnya (termosfer) oleh Mesopause. Temperatur uudara pada lapisan mesofer berkurang dengan adanya ketinggian.
d) Termosfer
Lapisan ini berada di atas lapisan mesofer. Termosfer berada diatas 80 km dari permukaan bumim Temperatur pada lapisan termosfer meningkat dengan bertambahnya ketinggian.
Pada ketinggian 100-175 terdapat lapisan yang sangat kuat, daya iomisasinya, dan disebut lapisan Kennely – Heaviside.

Dalam kegiatan meteorologi termasuk pengamatan synoptik, kita tidak lepas dari atmosfer, khususnya Trroposfer. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi, diperkirakan tebel atmosfer mencapai sekitar 12.000 km. Lapisan udara ini banyak mengandung nitrogen (78%) dan oksigen (21%) dalam bentuk gas. Fungsi atmosfer antara lain :
 Mengatur dan menyarring sinar matahari yang mengenai dan yang dipantulkan oleh permukaan bumi sehingga suhu di permukaan bumi tidak berubah dengan extrim.
 Sebagai medium bagi penjalaran gelombang bunyi.
 Mengatur sirkulasi udara.
 Sebagai penahan radiasi matahari.
 Sebagai tempat tersediannya gas oksigen (O2) bagi pernafasan dan pembakaran.
 Dapat dimanfaatkan pada bidang komunikasi dan transpotasi

1.3.1. SUSUNAN ATMOSFER
Sebanyak 97 % udara terletak pada lapisan paling bawah hingga 29 km di atas permukaan air laut. Lapisan udara semakin tipis sejalan dengan bertambahnya ketinggian. Ketingggian Troposfer tidak sama pada setiap tempat di permukaan bumi, khusus di ekuator ketinggian troposfer bisa mencapai 17-18 km, sedangkan di kutub sekitar 6-8 km. Susunan gas-gas penyusun atmosfer dapat dilihat pada table di bawah ini.


1.3.2. LAPISAN ATMOSFER
Berdasarkan ketinggian, temperatur dan susunan gasnya, lapisan uadar dapat dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu troposfer, startosfer, mesofer dan termosfer.

a) Troposfer
Lapisan terbawah dari atmosfer, Termosfer dipisahkan dari lapisan atasnya (stratosfer) oleh tropopause. Tebal troposfer di Khatulistiwa ±16 km, di daerah antara khatulistiwa dan kutub sekitar ±11 km, dan di kutub kurang dari 8 km. Temperatur udara di troposfer manurun dengan bertambahnya ketinggian pada permukaan bumi, temperatur rata – rata 20ºC, dan pada ketinggian sekitar 5 km temperatur udara mencapai 0ºC. Segala macam fenomena cuaca, seperti, hujan, awan, angin, badai dan petir terjadinya pada lapisan ini.
b) Startosfer
Lapisan ini berada di atas lapisan troposfer, stratosfer dipisahkan dari lapisan di atasnya (mesofer) oleh tropopause. Temperatur uadara di startosfer meningkat dengan brtambahanya ketinggian. Pada lapisan startosfer terdapat lapisan Ozon (O3), yang merupakan bagi makhluk hidup dari pengaruh radiasi Ultraviolet sinar matahari. Lapisan ozon terletak pada ketinggian antara 20-55 km diatas permukaan bumi. Penipisan lapiasan ozon, seperti yang terjadi dewasa ini, akan mengubah iklim sehingga dapat memperburuk kehidupan di muka bumi ini. Pada lapisan stratosfer sudah tidak terdapat uap air, debu, ataupun awan.
c) Mesofer
Lapisan ini berada di atas lapisan stratosfer, mesofer dipisahkan dari lapisan diatasnya (termosfer) oleh Mesopause. Temperatur uudara pada lapisan mesofer berkurang dengan adanya ketinggian.
d) Termosfer
Lapisan ini berada di atas lapisan mesofer. Termosfer berada diatas 80 km dari permukaan bumim Temperatur pada lapisan termosfer meningkat dengan bertambahnya ketinggian.
Pada ketinggian 100-175 terdapat lapisan yang sangat kuat, daya iomisasinya, dan disebut lapisan Kennely – Heaviside.