Rabu, 17 November 2010

Terjadinya gempa

Gempa bumi


Pusat-pusat gempa di seluruh dunia pada tahun 1963-1998.

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Daftar isi

[sembunyikan]

[sunting] Tipe gempa bumi

  1. Gempa bumi vulkanik ( Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
  2. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

.Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa vulkanik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,

  1. Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
  2. Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
  3. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

[sunting] Penyebab terjadinya gempa bumi

Kebanyakan gempa bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang dilakukan oleh lempengan yang bergerak. Semakin lama tekanan itu kian membesar dan akhirnya mencapai pada keadaan dimana tekanan tersebut tidak dapat ditahan lagi oleh pinggiran lempengan. Pada saat itulah gempa bumi akan terjadi.

Gempa bumi biasanya terjadi di perbatasan lempengan lempengan tersebut. Gempa bumi yang paling parah biasanya terjadi di perbatasan lempengan kompresional dan translasional. Gempa bumi fokus dalam kemungkinan besar terjadi karena materi lapisan litosfer yang terjepit kedalam mengalami transisi fase pada kedalaman lebih dari 600 km.

Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi

[sunting] Sejarah gempa bumi besar pada abad ke-20 dan 21

  • gempa 7,1 guncang biak city di indonesia
  • gempa 2,9 getarkan lembang* 7 April 2010, Gempa bumi dengan kekuatan 7.2 Skala Richter di Sumatera bagian Utara lainnya berpusat 60km dari Sinabang, Aceh. Tidak menimbulkan tsunami, menimbulkan kerusakan fisik di beberapa daerah, belum ada informasi korban jiwa.
  • 26 Oktober 2010, Gempa bumi di Mentawai berskala 7.2 Skala Ritcher, korban tewas ditemukan hingga 9 November ini mencapai 156 orang. Gempa ini kemudian juga menimbulkan tsunami
  • 27 Februari 2010, Gempa bumi di Chili dengan 8.8 Skala Richter, 432 orang tewas (data 30 Maret 2010). Mengakibatkan tsunami menyeberangi Samudera Pasifik yang menjangkau hingga Selandia Baru, Australia, kepulauan Hawaii, negara-negara kepulauan di Pasifik dan Jepang dengan dampak ringan dan menengah.
  • 12 Januari 2010, Gempa bumi Haiti dengan episenter dekat kota Léogâne 7,0 Skala Richter berdampak pada 3 juta penduduk, perkiraan korban meninggal 230.000 orang, luka-luka 300.000 orang dan 1.000.000 kehilangan tempat tinggal.
  • 30 September 2009, Gempa bumi Sumatera Barat merupakan gempa tektonik yang berasal dari pergeseran patahan Semangko, gempa ini berkekuatan 7,6 Skala Richter (BMG Indonesia) atau 7,9 Skala Richter (BMG Amerika) mengguncang Padang-Pariaman, Indonesia. Menyebabkan sedikitnya 1.100 orang tewas dan ribuan terperangkap dalam reruntuhan bangunan.
  • 2 September 2009, Gempa Tektonik 7,3 Skala Richter mengguncang Tasikmalaya, Indonesia. Gempa ini terasa hingga Jakarta dan Bali, berpotensi tsunami. Korban jiwa masih belum diketahui jumlah pastinya karena terjadi Tanah longsor sehingga pengevakuasian warga terhambat.
Kerusakan akibat gempa bumi di San Francisco pada tahun 1906
Sebagian jalan layang yang runtuh akibat gempa bumi Loma Prieta pada tahun 1989

[sunting] Referensi

[sunting] Pranala luar

  1. Yang Harus Di perhatikan Saat Gempa Bumi
  2. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika - BMKG
  3. (en) Situs Gempabumi USGS

Bagaiman gunung meletus

Gunung meletus

Letusan gunung berapi St. Helens (AS), 1980

Gunung meletus merupakan peristiwa yang terjadi akibat endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi.

Magma adalah cairan pijar yang terdapat di dalam lapisan bumi dengan suhu yang sangat tinggi, yakni diperkirakan lebih dari 1.000 °C. Cairan magma yang keluar dari dalam bumi disebut lava. Suhu lava yang dikeluarkan bisa mencapai 700-1.200 °C. Letusan gunung berapi yang membawa batu dan abu dapat menyembur sampai sejauh radius 18 km atau lebih, sedangkan lavanya bisa membanjiri sampai sejauh radius 90 km.

Tidak semua gunung berapi sering meletus. Gunung berapi yang sering meletus disebut gunung berapi aktif.

Berbagai Tipe Gunung Berapi

  1. Gunung berapi kerucut atau gunung berapi strato (strato vulcano)
  2. Gunung berapi perisai (shield volcano)
  3. Gunung berapi maar

[sunting] Ciri-ciri gunung berapi akan meletus

Gunung berapi yang akan meletus dapat diketahui melalui beberapa tanda, antara lain

  • Suhu di sekitar gunung naik.
  • Mata air menjadi kering
  • Sering mengeluarkan suara gemuruh, kadang disertai getaran (gempa)
  • Tumbuhan di sekitar gunung layu
  • Binatang di sekitar gunung bermigrasi

[sunting] Hasil letusan gunung berapi

Berikut adalah hasil dari letusan gunung berapi, antara lain :

Gas vulkanik
Gas yang dikeluarkan gunung berapi pada saat meletus. Gas tersebut antara lain Karbonmonoksida (CO), Karbondioksida (CO2), Hidrogen Sulfide (H2S), Sulfurdioksida (S02), dan Nitrogen (NO2) yang dapat membahayahan manusia.
Lava dan aliran pasir serta batu panas
Lava adalah cairan magma dengan suhu tinggi yang mengalir dari dalam Bumi ke permukaan melalui kawah. Lava encer akan mengalir mengikuti aliran sungai sedangkan lava kental akan membeku dekat dengan sumbernya. Lava yang membeku akan membentuk bermacam-macam batuan.
Lahar
Lahar adalah lava yang telah bercampur dengan batuan, air, dan material lainnya. Lahar sangat berbahaya bagi penduduk di lereng gunung berapi.
Abu letusan
Yakni material yang sangat halus yang disemburkan ke udara saat terjadi letusan. Karena sangat halus, abu letusan dapat terbawa angin dan dirasakan sampai ratusan kilometer jauhnya.
Awan panas
Yakni hasil letusan yang mengalir bergulung seperti awan. Di dalam gulungan ini terdapat batuan pijar yang panas dan material vulkanik padat dengan suhu lebih besar dari 600 °C. Awan panas dapat mengakibatkan luka bakar pada tubuh yang terbuka seperti kepala, lengan, leher atau kaki dan juga dapat menyebabkan sesak napas.

[sunting] Lihat pula

[sunting] Pranala luar

Selasa, 10 Agustus 2010

BAGAIMANA TORNADO TERJADI

Bagaimana tornado terjadi/terbentuk ? Perubahan lapisan udara merupakan pemicu lahirnya Tornado dalam hal ini jika lapisan udara dingin berada diatas lapisan udara panas, udara panas naik dengan kecepatan 300-an km/jam, udara yang menyusup dari sisi inilah yang mengakibatkan angin berputar sehingga membentuk tornado, dan bila sudah sempurna maka sebuah tornado bisa memiliki kecepatan hingga 400 Km/jam serta lebar cerobong antara 15 - 365 meter. Untuk lebih jelasnya saya sertakan gambar berikut dibawah ini :



www.haxims.blogspot.com

Tornado adalah angin badai di antara badai paling kejam di Bumi, dengan potensi untuk menyebabkan kerusakan yang sangat serius.

www.haxims.blogspot.com

www.haxims.blogspot.com


www.haxims.blogspot.com

Badai cepat berkembang - disertai hujan, guntur dan kilat. Ketika suhu tanah meningkat, udara panas dan lembab mulai naik.

www.haxims.blogspot.com

Ketika hangat, udara lembab dan dingin memenuhi udara kering, itu terangkat ke atas, masuk lapisan udara atas. sebuah awan petir mulai tercipta pada fase ini.

www.haxims.blogspot.com

Pergerakan udara keatas sangat cepat. Angin dari sisi samping menyebabkan arah yang berbeda dan membentuk sebuah pusaran

www.haxims.blogspot.com

Sebuah kerucut hasil putaran udara yang berpilin tersebut mulai terbentuk dan terlihat dari awan ke permukaan tanah.

www.haxims.blogspot.com

Semoga artikel ini bisa memberi kalian sedikit pengetahuan mengenai terbentuknya tornado, melihat gambar diatas rasanya saya igin melihat tornado secara live. hha.
MACAM -MACAM HUJAN BERDASARKAN PROSES TERJADINYA


Berdasarkan terjadinya, hujan dibedakan menjadi Hujan siklonal, yaitu hujan yang terjadi karena udara panas yang naik disertai dengan angin berputar. Hujan zenithal, yaitu hujan yang sering terjadi di daerah sekitar ekuator, akibat pertemuan Angin Pasat Timur Laut dengan Angin Pasat Tenggara. Kemudian angin tersebut naik dan membentuk gumpalan-gumpalan awan di sekitar ekuator yang berakibat awan menjadi jenuh dan turunlah hujan. Hujan orografis, yaitu hujan yang terjadi karena angin yang mengandung uap air yang bergerak horisontal. Angin tersebut naik menuju pegunungan, suhu udara menjadi dingin sehingga terjadi kondensasi. Terjadilah hujan di sekitar pegunungan. Hujan frontal, yaitu hujan yang terjadi apabila massa udara yang dingin bertemu dengan massa udara yang panas. Di sekitar bidang front inilah sering terjadi hujan lebat yang disebut hujan frontal. Hujan muson, yaitu hujan yang terjadi karena Angin Musim (Angin Muson). Penyebab terjadinya Angin Muson adalah karena adanya pergerakan semu tahunan Matahari antara Garis Balik Utara dan Garis Balik Selatan. Di Indonesia, secara teoritis hujan muson terjadi bulan Oktober sampai April.

Kamis, 06 Mei 2010

SUHU UDARA

Suhu adalah derajat panas suatu benda yang menyatakan panas dinginnya benda tersebut. Suhu udara / temperature udara permukaan sendiri merupakan suhu udara bebas pada ketinggian antara 1,20 – 1,25 meter dari permukaan tanah. Alat yang digunakan dalam pengukuran suhu untuk keperluan synoptic adalah :



Thermometer bola kering
Alat ini digunakan untuk mengukur suhu udara saat pengamatan. Thermometer bola kering terpasang dalam sangkar meteorologi. Data yang di hasilkan dinyatakan dalam persepuluhan C. Pengamatan dilakukan setiap jam.
Cara membaca : usahakan tinggi pengamat sejajar atau seimbang dengan tinggi tempat alat diletakkan dalam sangkar. Kemudian perhatikan ujung meniscus air raksa dalam tabung thermometer, baca dengan tepat nilai skala suhu yang tepat pada meniscus. Hindari kesalahan paralaks, lakukan pembacaan dengan cepat.

Thermometer bola basah
Thermometer ini dibaca setiap jam, dinyatakan dalam persepuluhan C. Dimana nantinya suhu hasil pembacaan thermometer ini digunakan untuk menghitung nilai kelembaban nisbi yang dinyatakan dalam %.
Cara membaca : usahakan tinggi pengamat sejajar atau seimbang dengan tinggi tempat alat diletakkan dalam sangkar. Kemudian perhatikan ujung meniscus air raksa dalam tabung thermometer, baca dengan tepat nilai skala suhu yang tepat pada meniscus. Hindari kesalahan paralaks, lakukan pembacaan dengan cepat.

Thermometer maksimum
Thermometer maksimum digunakan untuk mengukur suhu tertinggi yang terjadi dalam periode waktu 24 jam ( 1 hari ). Data yang di hasilkan dinyatakan dalam persepuluhan C. Spesifikasi dari thermometer maksimum adalah terdapatnya celah sempit pada bagian antara bola thermometr dan kolom raksa dalam skala, untuk menghambat kembalinya air raksa yang telah masuk ke kolom raksa kembali ke bola thermometer saat terjadipenyusutan oleh penurunan suhu. Thermometer maksimum dipasang miring sebesar 5° dari garis horisontal. Dibaca dan dilaporkan pada jam 12.00 UTC.

Thermometer minimum
Alat ini digunakan untuk mengukur suhu yang terendah yang terjadi dalam periode waktu 24 jam ( 1 hari ). Data yang dihasilkan dinyatakan dalam satuan persepuluhan °C. Thermometer minimum dipasang dalam sangkar meteorologi. Spesifikasi dari alat ini adalah thermometer minimum tidak menggunakan raksa, akan tetapi menggunakan alkohol. Alasan penggunaan alkohol adaalh bahwa alkohol mempunyai titik beku yang rendah dan merupakan penghantar yang baik. Dibaca dan dilaporkan pada jam 00.00 UTC.

2. KELEMBABAN UDARA
Kelembaban Udara menggambarkan tentang kandungan air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembapan mutlak, kelembaban nisbi ( relatif ) maupun defisit tekanan uap air. Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air per satuan volume. kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/ tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya dan dinyatakan dalam persen ( % ).

Alat pengukur kelembaban udara
Psycrometer ( thermometer bola basah dan thermometer bola kering )
Alat ini untuk menghitung nilai kelembapan udara. Data yang dihasilkan dinyatakan dalam satuan persen (%).
Cara manual untuk menghitung kelembababn nisbi dari hasil pembacaan thermometer bola kering dan bola basah adalah :

Hitung selisih antara keduanya, kemudian sesuaikan pada tabel
Deskripsi :
selisih Suhu bola basah
…… ……. 24.6 …..
1,8 86
…..

RH = 86 %

3. PENGAMATAN TITIK EMBUN ( Td )
Titik embun ( dew point ) adalah suhu yang dicapai bila udara didinginkan pada tekanan dan jumlah uap air yang tetap hingga udara menjadi jenuh. Titik embun ( dew point ) juga dapat diperoleh dari hasil pembacaan termometer bola kering dan termometer bola basah, dengan bantuan/ memepergunakan tabel titik embun akan diperoleh nilai titik embun dengan satuan derajat celcius ( ºC ) .
Cara membaca tabel titik embun :
D.T. W.T. D.P.
…..
26,4
26,5
…. 24,6 …..
23,7
….
….
Cari kolom yang suhu bola basahnya sesuai dengan pembacaan pada jam pengamatan tersebut (W.T), kemudian lihat pada kolom samping kirinya, yaitu kolom suhu bola kering, kemudian secara linier, lihat berapa besar D.P (dew point)/ titik embunnya.


PELAPORAN SUHU UDARA
Suhu udara dilaporkan dalam bentuk sandi. Penyandian dapat dilakukan dalam Me.48. Berikut ini adalah ketentuan dalam penyandian suhu udara :

Kelompok 1SnTTT
Kelompok ini melaporkan suhu bola kering.
Sn adalah tanda (negatif, nol atau positif ) untuk suhu udara, suhu minimum/maksimum dan suhu titik embun. Arti untuk angka sandi ini adalah :
Sn = 0 ; suhu positif atau nol
Sn = 1 ; suhu negatif
TTT = suhu udara dalam persepuluhan derajat celcius.
Contoh : suhu udara 28,8 ºC maka TTT ditulis dengan 288
Jika data suhu udara tidak ada karena kadang-kadang alat rusak kelompok ini dilaporkan : 1///. Untuk stasiun otomatik yang diprogramkan untuk mengirimkan kelompok ini jika data tidak ada kelompok ini dapat dihilang atau tidak dilaporkan.

Kelompok 2SnTdTdTd
Sn = Tanda ( negatif , nol atau positif ) untuk suhu udara , suhu minimum, suhu maksimum dan titik embun.
Sn = 0 ; suhu positif atau nol
Sn = 1 ; suhu negatif
TdTdTd = suhu titik embun dalam persepuluhan derajat Celcius.
Contohnya : Suhu titik embun = 23.7 ºC TdTdTd = 237
Jika data suhu titik embun tidak ada sedangkan lembab nisbi udara dapat diukur maka kelompok 2SnTdTdTd diganti 29UUU ( UUU = lembab nisbi udara dalam persen )
Contohnya : RH = 85 % maka UUU = 085
RH = 100 % maka UUU = 100
Jika data suhu titik embun maupun lembab nisbi udara tidak ada kelompok ini dilaporkan

Kelompok 1SnTxTxTx
Sn ialah tanda (negatif, nol atau positif ) untuk suhu udara suhu minimum/ maksimum dan suhu titi embun sebagaimana yang telah diterangkan pada seksi 1 yaitu untuk :
Sn = 0 ; suhu positif atau nol
Sn = 1 ; suhu negatif
TxTxTx ialah suhu udara maksimum yang terjadi dalam 24 jam yang lalu dinyatakan dalam persepuluhan derajat celcius .
Contoh : suhu udara maksimum = 32.8 ºC maka TxTxTx ditulis 328
Catatan :
• suhu udara maksimum hanya dilaporkan pada berita synop jam 12.00 UTC. Untuk itu suhu udara maksimum harus diamati pada jam 12.00 UTC itu juga.
• pada jam – jam pengamatan yang lain kelompok ini tidak perlu dilaporkan.

Kelompok 2SnTnTnTn
TnTnTn ialah suhu udara minimum yang terjadi dalam 24 jam yang lalu dinyatakan dalm persepuluhan derajat celcius.
Contoh : suhu udara minimum 23.7 ºC maka TnTnTn ditulis : 237
• suhu udara minimum hanya dilaporkan pada berita synop jam : 00.00 UTC. Untuk itu suhu udara minimum harus diamati pada jam 00.00 UTC itu juga.
• Pada jam-jam pengamatan yang lain kelompok ini tidak dilaporkan.

Selasa, 04 Mei 2010

PENGAMATAN UNSUR CUACA

Beberapa pengertian pengamatan synop adalah :

1. Kegiatan penilaian cuaca lebih dari 1 (satu) jenis parameter atau unsur - unsur cuaca yang mengambarkan udara baik yang ada di udara atau di atmosfer.

2. Merupakan kegiatan penilaian lebih dari 1 (satu) jenis parameter atau unsur – unsur cuaca yang dilakukan secara serentak di permukaan bumi dan wajib dilaporkan.

3. Kegiatan pengamatan cuaca yangdilakukan secara serentak pada jam yang sama dengan alat ukur standar atau tanpa alat ukur dalam aturan yang telah ditetapkakn oleh WMO, yang hasil pengamatannya wajib dipertukarkan secara global pada jam – jam yang telah di tentukan.

Pengertian pengamatan secara mendetail :
“Rangkaian proses pengamatan cuaca yang dikerjakan oleh obsever secara serentak pada jam yang sama berdasarkan aturan atau prosedur yang ditetapkan, dengan menggunakan alat ukur yang standar maupun tanpa alat ukur untuk mengadakan data cuaca yang lengkap yang lengkap, tepat dan akurat baik dari segi kulitas maupun kuantitas yang hasil akhirnya berupa berita synop yang wajib dikirimkan secara real time pada jam – jam yang sudah ditetapkan.”

STASIUN PENGAMATAN CUACA

Stasiun Pengamatan Cuaca terbagi menjadi 2,yaitu Stasiun Basic dan Stasiun Non Basic.

TINGKATAN JARINGAN

1. National Observation Network

Stasiun terpilih yang ditetapkan oleh negara anggota WMO itu sendiri untuk untuk diusulkan menjadi jaringan regional atau jaringan global yang dinamakan stasiun basic. Di Indonesia ada 60 stasiun basic, sisanya adalah stasiun non basic.

Kewajiban Stasiun basic :
Synoptik : Wajib operasi 24 jam, tukar data 8 X / hari.
Aerologi : Rason 2 X / hari, Pibal 4 X / hari.

Usulan menjadi stasiun basic :
Kemampuan sumber daya manusia atau obsever
Alat ukur dan alat komunikasi
Jarak 200 – 300 km.
Stasiun basic tidak paten, jika usulanya berubah, maka stasiun tersebut akan beruban menjadi satsiun non basic.

2. Regional Obsevation Network
Kumpulan dari stasiun Basic di suatu kawasan atau regional tertentu, atau kumpulan dari jaringa- jaringan nasional dari negara- negara anggota WMO yang berada pada wilayah- wilayah tertentu.

3. Global Obsevation Network

Adalah kumpulan dari seluruh Regional Observation Network
Global Observation Network tediri dari :
1. Regional Assosiation I
Terdiri dari Negara- Negara Afrika, jumlah stasiun Basicnya 704 satsiun.
2. Regional Assosiation II
Terdiri dari Negara- Negara Asia, jumlah satsiun Basicnya 1174 satsiun
3. Regional Assosiation III
Terdiri dari Negara- Negara Amerika Selatan, jumlah stasiun Basicnya 338 satsiun
4. Regional Assosiation IV
Terdiri dari Negara- Negara Amerika Tengah dan Utara, jumlah stasiun Basicnya 583 satsiun
5. Regional Assosiation V
Terdiri dari Negara- Negara Pasifik Barat Daya 9termasuk didalamnya Indonesia), jumlah stasiun Basicnya 362 satsiun
6. Regional Assosiation VI
Terdiri dari Negara- Negara Eropa, jumlah stasiun Basicnya 843 satsiun
7. Antartika
Tediri dari 35 satsiun non Basic.
Jumlah seluruh stasiun di Dunia adalah ± 10.000 satsiun.

PERSYARATAN STASIUN PENGAMATAN CUACA

Syarat - syarat sebuah stasiun, yaitu :
1) Memiliki koordinat stasiun yang meliputi lintang dan bujur
2) Memiliki elevasi atau ketinggian stasiun diatas permukaan laut (MSL)
3) Memiliki nomor stasiun
4) Ada aktifitas operasional seperti synop dan pibal
5) Memiliki alamat stasiun


FUNGSI STASIUN PENGAMATAN CUACA

Fungsi stasiun pada umumnya ada 2, yaitu :
1) Sebagai operasional, melakukan kegiatan pengamatan
2) Sebagai tata usaha, mendukung operasional

RUANG LINGKUP TUGAS PENGAMATAN
1. Pengamatan cuaca (synop), dengan outputnya berita synop
2. Pengolahan data synop, dengan outputnya berita klimat synop
3. Plotting data synop
4. Pemeliharaan/perawatan peralatan operasional
5. Pelayanan data/jasa meteo
6. Penyimpanan/pengarsipan
7. Pengisian format-format khusus

DESIMINASI (PENYEBARAN) BERITA CUACA

Setelah melakukan pengamatan, data-data stasiun dikirim pada jam-jam pengiriman secara serentak. Data dari stasiun dikirim kepada Sub Collecting Center (SCC). Kemudian SCC mengirim data-data ke Regional Collecting Center (RCC).Di Indonesia terdapat 5 RCC yang masing-masing berada pada Balai Wilayah I (Medan), Balai Wilayah II (Jakarta), Balai Wilayah III (Denpasar), Balai Wilayah IV (Makassar), dan Balai Wilayah V (Jayapura). Kemudian setiap RCC mengirimkan data-data ke National Collecting Center (NCC) yang terletak di BMKG Pusat di Kemayoran, Jakarta Pusat. Selanjutnya, dilakukan pertukaran data antar region dimana Indonesia berada pada Region V. Adapun alat komunikasi yang dipakai dalam mengirimkan data adalah :
• SSB (Single Side Bond)
• VSAT (Very Small Apperture Terminal)
• CMSS (Center Message Switching System)
• Faximile
• Telepon
• Internet
• Dll.

Selasa, 02 Februari 2010

UNSUR-UNSUR CUACA

CUACA

Cuaca adalah gabungan dari gejala – gejala alam yang menentukan kondisi udara pada suatu tempat dan dalam waktu yang sangat singkat. Cuaca hanya terjadi pada lapisan terbawah atmosfer yaitu Troposfer.

HISTORIS CUACA

Cuaca utamanya terjadi akibat akibat penyinatan matahari. Energi radiasi matahari memasuki bumi melalui atmosfer. Radiasi matahari ini sampai di permukaan bumi sehingga membuat suhu di permukaan bumi meningkat. Namun energi radiasi matahari yang diterima tidak sama di permukaan bumi yang satu dengan yang lainnya, sehingga suhu di permukaan pun tidak sama.

Perbedaan suhu ini menyebabkan perbedaan tekanan sehingga, timbulah angin. Panas radiasi matahari juga menyebabkan terjadinya penguapan (evaporasi) baik dilaut maupun di perairan darat. Menguapnya air meningkatkan kelembaban udara. Uap air terus - menerus naik hingga ketinggian tertentu. Pada ketinggian tertentu uap air berkondensi menjadi awan, awann semakin besar, setelah tidak bisa menahan bobot air, maka turunlah hujan. Berbagai fenomena cuaca ini juga mempengaruhi jarak pandang (visibiliti) dan keadaan tanah.

Sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi mempengaruhi berbagai unsur cuaca, diantaranya :

1. Suhu Udara

Sinar matahari dapat mempengaruhi suhu di permukaan bumi. Sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi akan menyebabkan permukaan bumi menjadi panas yang akibatnya suhu meningkat. Dalam pengamatan synoptic, suhu udara diukur dengan menggunakan thermometer dengan satuan derajat celcius (C).

2. Tekanan Udara

Satuan yang dipakai dalam mengukur tekanan udara adalah milibar (mb) dengan membaca skala barometer.

3. Angin (Wind)

Dalam pengamatan synoptic, angin yang diamati meliputi arah (dd) dan kecepatan (ff). Adapun alat yang dipergunakan adalah anemometer.

4. Penguapan (Evaporasi)

Sinar matahari yang sampai ke permukaan bumi terutama pada permukaan laut akan menyebabkan terjadinya penguapan. Dalam pengamatan synop, penguapan diukur menggunakan evaporimeter (panci penguapan).

5. Awan (Cloud)

Dalam synop, pengamatan awan meliputi jumlah awan (N), tinggi awan (h), jenis awan (C), arah awan (D), dan sudut elevasi puncak awan. Jumlah awan maksimum yang diamati sebanyak 8 oktas. Tinggi awan mencakup tinggi dasar awan (base cloud) dan tinggi puncak awan (top cloud). Jenis awan terdiri dari Cirrus (Ci), Cirrocumulus (Cc), Cirrostratus (Cs), Altocumulus (Ac), Altostratus (As), Nimbustratus (Ns), Stratocumulus (Sc), Stratus (St), Cumulus (Cu), dan Cumulusnimbus (Cb). Arah awan yang diamati meliputi arah mata angin, sedangkan sudut elevasi puncak awan diamati hanya pada awan konventif,yaitu Cumulus (Cu), dan Cumulusnimbus (Cb).

6. Curah Hujan

Alat yang dipakai untuk mengukur curah hujan adalah penakar hujan dengan satuan millimeter (mm).

7. Visibility

Visibility adalah jarak pandang mendatar.

8. Kelembaban Udara (RH)

Kelembaban udara dapat diamati dengan memperhatikan thermometer bola basah dan bola kering atau dengan menggunakan hygrometer.

9. Weather (Keadaan Cuaca)

Dalam pengamatan, keadaan cuaca meliputi cuaca sekarang (present weather) dan cuaca yang lalu (past weather).

10. Radiasi matahari

Pengamatan radiasi matahari meliputi lama penyinaran (duration) dengan alat Campbell Stokes dan intensitas dengan alat Actinograph.

11. Keadaan Tanah (State Of Ground)

Keadaan tanah terbagi atas 3 macam :

a. Keadaan tanah kering

b. Keadaan tanah lembab/basah

c. Keadaan tanah banjir/tergenang

METEOROLOGI DAN ATMOSFER

Dalam kegiatan meteorologi termasuk pengamatan synoptik, kita tidak lepas dari atmosfer, khususnya Trroposfer. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi, diperkirakan tebel atmosfer mencapai sekitar 12.000 km. Lapisan udara ini banyak mengandung nitrogen (78%) dan oksigen (21%) dalam bentuk gas. Fungsi atmosfer antara lain :
 Mengatur dan menyarring sinar matahari yang mengenai dan yang dipantulkan oleh permukaan bumi sehingga suhu di permukaan bumi tidak berubah dengan extrim.
 Sebagai medium bagi penjalaran gelombang bunyi.
 Mengatur sirkulasi udara.
 Sebagai penahan radiasi matahari.
 Sebagai tempat tersediannya gas oksigen (O2) bagi pernafasan dan pembakaran.
 Dapat dimanfaatkan pada bidang komunikasi dan transpotasi

1.3.1. SUSUNAN ATMOSFER
Sebanyak 97 % udara terletak pada lapisan paling bawah hingga 29 km di atas permukaan air laut. Lapisan udara semakin tipis sejalan dengan bertambahnya ketinggian. Ketingggian Troposfer tidak sama pada setiap tempat di permukaan bumi, khusus di ekuator ketinggian troposfer bisa mencapai 17-18 km, sedangkan di kutub sekitar 6-8 km. Susunan gas-gas penyusun atmosfer dapat dilihat pada table di bawah ini.


1.3.2. LAPISAN ATMOSFER
Berdasarkan ketinggian, temperatur dan susunan gasnya, lapisan uadar dapat dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu troposfer, startosfer, mesofer dan termosfer.

a) Troposfer
Lapisan terbawah dari atmosfer, Termosfer dipisahkan dari lapisan atasnya (stratosfer) oleh tropopause. Tebal troposfer di Khatulistiwa ±16 km, di daerah antara khatulistiwa dan kutub sekitar ±11 km, dan di kutub kurang dari 8 km. Temperatur udara di troposfer manurun dengan bertambahnya ketinggian pada permukaan bumi, temperatur rata – rata 20ºC, dan pada ketinggian sekitar 5 km temperatur udara mencapai 0ºC. Segala macam fenomena cuaca, seperti, hujan, awan, angin, badai dan petir terjadinya pada lapisan ini.
b) Startosfer
Lapisan ini berada di atas lapisan troposfer, stratosfer dipisahkan dari lapisan di atasnya (mesofer) oleh tropopause. Temperatur uadara di startosfer meningkat dengan brtambahanya ketinggian. Pada lapisan startosfer terdapat lapisan Ozon (O3), yang merupakan bagi makhluk hidup dari pengaruh radiasi Ultraviolet sinar matahari. Lapisan ozon terletak pada ketinggian antara 20-55 km diatas permukaan bumi. Penipisan lapiasan ozon, seperti yang terjadi dewasa ini, akan mengubah iklim sehingga dapat memperburuk kehidupan di muka bumi ini. Pada lapisan stratosfer sudah tidak terdapat uap air, debu, ataupun awan.
c) Mesofer
Lapisan ini berada di atas lapisan stratosfer, mesofer dipisahkan dari lapisan diatasnya (termosfer) oleh Mesopause. Temperatur uudara pada lapisan mesofer berkurang dengan adanya ketinggian.
d) Termosfer
Lapisan ini berada di atas lapisan mesofer. Termosfer berada diatas 80 km dari permukaan bumim Temperatur pada lapisan termosfer meningkat dengan bertambahnya ketinggian.
Pada ketinggian 100-175 terdapat lapisan yang sangat kuat, daya iomisasinya, dan disebut lapisan Kennely – Heaviside.

Dalam kegiatan meteorologi termasuk pengamatan synoptik, kita tidak lepas dari atmosfer, khususnya Trroposfer. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi, diperkirakan tebel atmosfer mencapai sekitar 12.000 km. Lapisan udara ini banyak mengandung nitrogen (78%) dan oksigen (21%) dalam bentuk gas. Fungsi atmosfer antara lain :
 Mengatur dan menyarring sinar matahari yang mengenai dan yang dipantulkan oleh permukaan bumi sehingga suhu di permukaan bumi tidak berubah dengan extrim.
 Sebagai medium bagi penjalaran gelombang bunyi.
 Mengatur sirkulasi udara.
 Sebagai penahan radiasi matahari.
 Sebagai tempat tersediannya gas oksigen (O2) bagi pernafasan dan pembakaran.
 Dapat dimanfaatkan pada bidang komunikasi dan transpotasi

1.3.1. SUSUNAN ATMOSFER
Sebanyak 97 % udara terletak pada lapisan paling bawah hingga 29 km di atas permukaan air laut. Lapisan udara semakin tipis sejalan dengan bertambahnya ketinggian. Ketingggian Troposfer tidak sama pada setiap tempat di permukaan bumi, khusus di ekuator ketinggian troposfer bisa mencapai 17-18 km, sedangkan di kutub sekitar 6-8 km. Susunan gas-gas penyusun atmosfer dapat dilihat pada table di bawah ini.


1.3.2. LAPISAN ATMOSFER
Berdasarkan ketinggian, temperatur dan susunan gasnya, lapisan uadar dapat dibagi menjadi beberapa lapisan, yaitu troposfer, startosfer, mesofer dan termosfer.

a) Troposfer
Lapisan terbawah dari atmosfer, Termosfer dipisahkan dari lapisan atasnya (stratosfer) oleh tropopause. Tebal troposfer di Khatulistiwa ±16 km, di daerah antara khatulistiwa dan kutub sekitar ±11 km, dan di kutub kurang dari 8 km. Temperatur udara di troposfer manurun dengan bertambahnya ketinggian pada permukaan bumi, temperatur rata – rata 20ºC, dan pada ketinggian sekitar 5 km temperatur udara mencapai 0ºC. Segala macam fenomena cuaca, seperti, hujan, awan, angin, badai dan petir terjadinya pada lapisan ini.
b) Startosfer
Lapisan ini berada di atas lapisan troposfer, stratosfer dipisahkan dari lapisan di atasnya (mesofer) oleh tropopause. Temperatur uadara di startosfer meningkat dengan brtambahanya ketinggian. Pada lapisan startosfer terdapat lapisan Ozon (O3), yang merupakan bagi makhluk hidup dari pengaruh radiasi Ultraviolet sinar matahari. Lapisan ozon terletak pada ketinggian antara 20-55 km diatas permukaan bumi. Penipisan lapiasan ozon, seperti yang terjadi dewasa ini, akan mengubah iklim sehingga dapat memperburuk kehidupan di muka bumi ini. Pada lapisan stratosfer sudah tidak terdapat uap air, debu, ataupun awan.
c) Mesofer
Lapisan ini berada di atas lapisan stratosfer, mesofer dipisahkan dari lapisan diatasnya (termosfer) oleh Mesopause. Temperatur uudara pada lapisan mesofer berkurang dengan adanya ketinggian.
d) Termosfer
Lapisan ini berada di atas lapisan mesofer. Termosfer berada diatas 80 km dari permukaan bumim Temperatur pada lapisan termosfer meningkat dengan bertambahnya ketinggian.
Pada ketinggian 100-175 terdapat lapisan yang sangat kuat, daya iomisasinya, dan disebut lapisan Kennely – Heaviside.