Beberapa pengertian pengamatan synop adalah :
1. Kegiatan penilaian cuaca lebih dari 1 (satu) jenis parameter atau unsur - unsur cuaca yang mengambarkan udara baik yang ada di udara atau di atmosfer.
2. Merupakan kegiatan penilaian lebih dari 1 (satu) jenis parameter atau unsur – unsur cuaca yang dilakukan secara serentak di permukaan bumi dan wajib dilaporkan.
3. Kegiatan pengamatan cuaca yangdilakukan secara serentak pada jam yang sama dengan alat ukur standar atau tanpa alat ukur dalam aturan yang telah ditetapkakn oleh WMO, yang hasil pengamatannya wajib dipertukarkan secara global pada jam – jam yang telah di tentukan.
Pengertian pengamatan secara mendetail :
“Rangkaian proses pengamatan cuaca yang dikerjakan oleh obsever secara serentak pada jam yang sama berdasarkan aturan atau prosedur yang ditetapkan, dengan menggunakan alat ukur yang standar maupun tanpa alat ukur untuk mengadakan data cuaca yang lengkap yang lengkap, tepat dan akurat baik dari segi kulitas maupun kuantitas yang hasil akhirnya berupa berita synop yang wajib dikirimkan secara real time pada jam – jam yang sudah ditetapkan.”
STASIUN PENGAMATAN CUACA
Stasiun Pengamatan Cuaca terbagi menjadi 2,yaitu Stasiun Basic dan Stasiun Non Basic.
TINGKATAN JARINGAN
1. National Observation Network
Stasiun terpilih yang ditetapkan oleh negara anggota WMO itu sendiri untuk untuk diusulkan menjadi jaringan regional atau jaringan global yang dinamakan stasiun basic. Di Indonesia ada 60 stasiun basic, sisanya adalah stasiun non basic.
Kewajiban Stasiun basic :
Synoptik : Wajib operasi 24 jam, tukar data 8 X / hari.
Aerologi : Rason 2 X / hari, Pibal 4 X / hari.
Usulan menjadi stasiun basic :
Kemampuan sumber daya manusia atau obsever
Alat ukur dan alat komunikasi
Jarak 200 – 300 km.
Stasiun basic tidak paten, jika usulanya berubah, maka stasiun tersebut akan beruban menjadi satsiun non basic.
2. Regional Obsevation Network
Kumpulan dari stasiun Basic di suatu kawasan atau regional tertentu, atau kumpulan dari jaringa- jaringan nasional dari negara- negara anggota WMO yang berada pada wilayah- wilayah tertentu.
3. Global Obsevation Network
Adalah kumpulan dari seluruh Regional Observation Network
Global Observation Network tediri dari :
1. Regional Assosiation I
Terdiri dari Negara- Negara Afrika, jumlah stasiun Basicnya 704 satsiun.
2. Regional Assosiation II
Terdiri dari Negara- Negara Asia, jumlah satsiun Basicnya 1174 satsiun
3. Regional Assosiation III
Terdiri dari Negara- Negara Amerika Selatan, jumlah stasiun Basicnya 338 satsiun
4. Regional Assosiation IV
Terdiri dari Negara- Negara Amerika Tengah dan Utara, jumlah stasiun Basicnya 583 satsiun
5. Regional Assosiation V
Terdiri dari Negara- Negara Pasifik Barat Daya 9termasuk didalamnya Indonesia), jumlah stasiun Basicnya 362 satsiun
6. Regional Assosiation VI
Terdiri dari Negara- Negara Eropa, jumlah stasiun Basicnya 843 satsiun
7. Antartika
Tediri dari 35 satsiun non Basic.
Jumlah seluruh stasiun di Dunia adalah ± 10.000 satsiun.
PERSYARATAN STASIUN PENGAMATAN CUACA
Syarat - syarat sebuah stasiun, yaitu :
1) Memiliki koordinat stasiun yang meliputi lintang dan bujur
2) Memiliki elevasi atau ketinggian stasiun diatas permukaan laut (MSL)
3) Memiliki nomor stasiun
4) Ada aktifitas operasional seperti synop dan pibal
5) Memiliki alamat stasiun
FUNGSI STASIUN PENGAMATAN CUACA
Fungsi stasiun pada umumnya ada 2, yaitu :
1) Sebagai operasional, melakukan kegiatan pengamatan
2) Sebagai tata usaha, mendukung operasional
RUANG LINGKUP TUGAS PENGAMATAN
1. Pengamatan cuaca (synop), dengan outputnya berita synop
2. Pengolahan data synop, dengan outputnya berita klimat synop
3. Plotting data synop
4. Pemeliharaan/perawatan peralatan operasional
5. Pelayanan data/jasa meteo
6. Penyimpanan/pengarsipan
7. Pengisian format-format khusus
DESIMINASI (PENYEBARAN) BERITA CUACA
Setelah melakukan pengamatan, data-data stasiun dikirim pada jam-jam pengiriman secara serentak. Data dari stasiun dikirim kepada Sub Collecting Center (SCC). Kemudian SCC mengirim data-data ke Regional Collecting Center (RCC).Di Indonesia terdapat 5 RCC yang masing-masing berada pada Balai Wilayah I (Medan), Balai Wilayah II (Jakarta), Balai Wilayah III (Denpasar), Balai Wilayah IV (Makassar), dan Balai Wilayah V (Jayapura). Kemudian setiap RCC mengirimkan data-data ke National Collecting Center (NCC) yang terletak di BMKG Pusat di Kemayoran, Jakarta Pusat. Selanjutnya, dilakukan pertukaran data antar region dimana Indonesia berada pada Region V. Adapun alat komunikasi yang dipakai dalam mengirimkan data adalah :
• SSB (Single Side Bond)
• VSAT (Very Small Apperture Terminal)
• CMSS (Center Message Switching System)
• Faximile
• Telepon
• Internet
• Dll.
skip to main |
skip to sidebar
Selasa, 04 Mei 2010
Mengenai saya
Labels
- CUACA (1)
- meteorologi (2)
- pengamatan cuaca (1)
- pengamatan synoptik (1)
- Suhu udara (1)
- synoptik (1)
Blog Archive
Followers
Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar